Gara-Gara Tulisan 100% Rasa Melon, Perusahaan ini Didenda 19 Juta Yen!
Nyatanya Dalam Jus ini Hanya Mengandung 2% Melon
Konichiwa mina san!
Jus buah, minuman yang satu ini sering kali menjadi pilihan utama banyak orang, selain menyegarkan, jus buah juga mengandung banyak sekali vitamin yang tentunya bermanfaat untuk kesehatan kita.
Namun seperti yang kalian ketahui sendiri, membuat jus buah tidak sepraktis yang kalian kira, kalian perlu menyiapkan alat dan juga buah-buahan.
Setelah selesai membuat, kalian juga perlu mencuci bersih peralatan yang kalian gunakan untuk membuat jus tersebut.
Jika dibandingkan dengan membeli jus kemasan, tentunya jauh lebih praktis membeli jus kemasan yang bisa kalian temukan di minimarket terdekat.
Untuk menarik perhatian para konsumen yang akan membeli jus kemasan, para produsen jus kemasan seringkali memakai trik-trik penjualan yang bisa membuat konsumen membeli produk mereka.
Namun ada satu berita dimana trik penjualan tersebut malah merugikan perusahaan, dan bahkan membuat perusahaan tersebut harus membayar jutaan yen.
Tropicana, salah satu merk jus terkenal di Jepang telah mengeluarkan produk jus melon yang bertulisakan "100% Melon Taste" di kemasannya.
Ketika membaca kata-kata tersebut, tentunya banyak sekali konsumen yang salah paham dan mengira kalau produk jus tersebut mengandung 100% melon, namun nyatanya hanya ada 2% kandungan melon di dalamnya.
Ada juga sebuah laporan berita yang melakukan survei kepada banyak orang, dan secara bulat orang-orang yang melihat kemasan tersebut sepakat bahwa jus itu terbuat dari 100% melon.
Badan urusan konsumen Jepang telah memperingatkan Kirin Beverage, pemegang lisensi merk Tropicana untuk mengganti kata-kata tersebut karena mengundang banyak kesalah pahaman.
Setelah mendapat peringatan, desain baru pun di keluarkan oleh Kirin Beverage, kini kemasan tersebut tak lagi mengandung kata-kata yang bisa membuat orang salah paham.
Namun meski sudah mengubah desainnya, Kirin Beverage masih harus membayar denda sebesar 19 juta yen karena sudah melanggar undang-undang tentang premi yang tidak dapat dibenarkan dan representasi yang menyesatkan.
Angka tersebut didapat dari hasil penjualan produk pada bulan Juni 2020 sampai April 2022. Berdasarkan undang-undang mereka harus membayar sebesar 3% dari hasil penjualan.
Sumber: soranews24.com
https://ift.tt/SEtufOi