Restoran Ramen di Tokyo Melarang Para Pelangganya Melihat Youtube di Ponsel Ketika Makan!
Ternyata Ada Alasan Penting Mengapa Hal Tersebut Sampai Dilarang
Yo mina san!
Ramen, makanan ini merupakan salah satu makanan favorit para warga di Jepang, selain mengenyangkan, ramen juga memiliki cita rasa yang nikmat.
Di Tokyo ada satu daerah yang memiliki tingkat kepadatan pelanggan ramen yang sangat tinggi yakni di daerah Takadanobaba.
Di daerah ini terdapat banyak universitas, salah satunya adalah Universitas Waseda. Dengan banyaknya mahasiswa yang ada di daerah ini membuat kedai-kedai ramen selalu ramai diserbu para mahasiswa yang kelaparan.
Oleh karena kedai-kedai ramen di daerah ini menjadi sangat amat ramai ketika waktu makan telah tiba.
Dari sekian banyak kedai ramen yang ada di daerah ini, ada satu kedai yang menerapkan sebuah peraturan yang sekilas terlihat aneh.
Debu-chan, resto yang dimiliki oleh Kota Kai ini memiliki sebuah peraturan yakni para pelanggannya dilarang untuk melihat youtube di ponselnya ketika makan.
Ada dua alasan mengapa peraturang ini dibuat, yang pertama adalah sang pemilik dari resto ini yakni Kota Kai tidak suka melihat para pelanggannya terlalu fokus pada ponselnya hingga membuat ramen yang mereka pesan jadi lembek.
Ia sedih ketika melihat ramen yang ia buat sepenuh hati berakhir menjadi lembek karena tidak langsung segera dimakan.
Alasan kedua adalah karena resto ini tidak terlalu luas, sehingga sering kali para pelanggan akan mengantri diluar terlebih dahulu, menunggu ada kursi kosong.
Kota Kai percaya bahwa dengan membuat peraturan seperti ini antrian tersebut akan bisa bergerak lebih cepat sehingga tidak terjadi penumpukan.
Peraturan ini tentu langsung ramai dibicarakan, ada banyak sekali komentar negatif dan juga positif terhadap peraturang yang diterapkan di resto Debu-chan ini.
Di Jepang pada umumnya, memiliki tingkat penghormatan yang tinggi terhadap makanan dan koki. mengosongkan meja tepat waktu saat orang lain sedang menunggu tempat duduk dianggap sopan santun.
Namun disisi lain, ada juga yang berkomentar bahwa memakan ramen dengan cara bersantai juga tidak ada salahnya.
Kota Kai sendiri berpendapat bahwa orang-orang yang menonton youtube ketika makan tidak mempunyai maksud untuk membuat ramennya menjadi lembek atau membuat orang lain menunggu lebih lama.
Mereka hanya ingin makan dengan santai, namun ia juga berkata bahwa restoran itu bukan rumah mereka.
Disini sangat terlihat bahwa sang pemilik resto ingin menekankan bahwa ada banyak orang yang juga ingin makan, mengingat di Takadanobaba sangatlah padat, maka rasanya akan lebih bijak jika para pelanggan langsung memakan ramen tersebut agar pelanggan lain tidak terlalu lama menunggu.
Sumber: soranews24.com
https://ift.tt/O2Dd9nc